GBO338, juga dikenal sebagai Outlook 4 (GBO4) global (GBO4), adalah laporan penting yang memiliki dampak signifikan pada kebijakan lingkungan di seluruh dunia. Dirilis pada tahun 2014 oleh Konvensi Keanekaragaman Hayati (CBD), GBO338 memberikan penilaian komprehensif tentang keadaan keanekaragaman hayati global dan kemajuan yang dibuat menuju pencapaian target keanekaragaman hayati Aichi, serangkaian 20 tujuan ambisius yang diadopsi oleh komunitas internasional pada 2010 untuk menghentikan hilangnya keanekaragaman hayati pada tahun 2020.
Temuan GBO338 sangat serius. Laporan ini menyoroti penurunan keanekaragaman hayati yang berkelanjutan di seluruh dunia, dengan tingkat kepunahan spesies yang semakin cepat, ekosistem di bawah tekanan yang meningkat, dan hilangnya habitat alami yang terus berlanjut. Ini juga menggarisbawahi peran penting keanekaragaman hayati dalam mendukung kesejahteraan manusia, dari menyediakan udara dan air bersih hingga mengatur iklim dan penyerbukan.
Salah satu dampak utama GBO338 adalah untuk meningkatkan kesadaran akan kebutuhan mendesak untuk mengambil tindakan untuk melindungi keanekaragaman hayati. Laporan ini telah berperan penting dalam menggembleng pemerintah, pembuat kebijakan, dan publik untuk memprioritaskan konservasi keanekaragaman hayati dan mengintegrasikannya ke dalam proses pengambilan keputusan mereka. Menanggapi temuan GBO338, banyak negara telah mengadopsi atau memperkuat kebijakan lingkungan mereka untuk mengatasi pendorong yang mendasari kehilangan keanekaragaman hayati, seperti perusakan habitat, polusi, dan eksploitasi sumber daya alam secara berlebihan.
Misalnya, di Uni Eropa, temuan GBO338 telah berperan dalam membentuk strategi keanekaragaman hayati UE untuk tahun 2030, yang bertujuan untuk menghentikan hilangnya keanekaragaman hayati dan memulihkan ekosistem pada tahun 2030. Strategi tersebut mencakup target ambisius untuk melindungi dan memulihkan habitat, mempromosikan agranulure yang berkelanjutan, dan pembolaan, dan pembolaan. Demikian pula, di negara -negara seperti Brasil dan Indonesia, laporan ini telah memengaruhi pengembangan strategi keanekaragaman hayati nasional dan rencana aksi untuk mengatasi ancaman yang dihadapi ekosistem dan satwa liar yang unik.
GBO338 juga memiliki dampak signifikan pada tata kelola lingkungan global. Laporan ini telah digunakan sebagai titik referensi utama dalam negosiasi internasional tentang keanekaragaman hayati, seperti pertemuan COP CBD, di mana negara -negara berkumpul untuk menyetujui tindakan untuk melindungi keanekaragaman hayati. Temuan GBO338 telah menginformasikan pengembangan kerangka kerja keanekaragaman hayati global pasca-2020, yang akan menetapkan target dan tujuan baru untuk konservasi keanekaragaman hayati di luar tahun 2020.
Sebagai kesimpulan, GBO338 telah memiliki dampak mendalam pada kebijakan lingkungan di seluruh dunia dengan meningkatkan kesadaran akan kebutuhan mendesak untuk melindungi keanekaragaman hayati dan memberikan dasar ilmiah untuk tindakan. Laporan ini telah mengkatalisasi pemerintah, pembuat kebijakan, dan publik untuk mengambil langkah -langkah yang menentukan untuk mengatasi akar penyebab kehilangan keanekaragaman hayati dan memastikan masa depan yang berkelanjutan untuk semua kehidupan di bumi. Saat kita melihat ke arah kerangka kerja keanekaragaman hayati global pasca-2020, pelajaran yang dipetik dari GBO338 akan terus membentuk dan menginformasikan upaya untuk melindungi dan melestarikan keanekaragaman hayati untuk generasi yang akan datang.